Total Tayangan Halaman

Jumat, 02 Maret 2012

SHOLAT SUNAT YANG DIANJURKAN DIKERJAKAN DENGAN BERJAMAAH

1. Sholat Ied (Hari Raya)

Sholat Ied atau hari raya ada dua macam :
a) Hari raya Fitri pada tanggal 1 Syawwal
b) Hari raya Adha pada tanggal 10 Dzilhijjah

Sholat hari raya hukumnya sunat muakkadah (sangat dianjurkan) dan yang afdhol dikerjakan dengan berjamaah. Jumlah rokaatnya ada dua, sedangkan waktunya mulai terbitnya matahari sampai zawal (condongnya matahari ke arah barat). Yang lebih afdhol, pelaksanaannya diakhirkan sampai matahari kira-kira setinggi tombak.
Dalam sholat ‘ied, tidak disunatkan adzan dan iqomah, akan tetapi yang sunat dengan panggilan "الصلاة جا معة" :

Teknis Dan Tata Cara Sholat Hari Raya :
1. Niat sholat idul fithri, yaitu :
أُصَلِّى سُنَّةً لِعِيْدِ الْفِطْرِ إِمَامًا / مَأْمُوْماً ِللهِ تَعَالىَ
2. Niat sholat idul adlha, yaitu :
أُصَلِّى سُنَّةً لِعِيْدِ الأَضْحَى إِمَامًا / مَأْمُوْماً ِللهِ تَعَالىَ
3. Pada waktu rokaat pertama setelah membaca iftitah dan sebelum ta’awwudz, disunatkan takbir sebanyak tujuh kali selain takbirotul ihrom. Sedangakan pada waktu rokaat kedua sebelum membaca ta’awwudz dan fatihah disunatkan takbir sebanyak lima kali selain takbirnya berdiri.
4. Mengangkat kedua tangan lurus dengan bahu pada tiap-tiap takbir (sebagaimana keterangan gerakan takbirotul ihrom di bab sholat) .
5. Bagi imam dan ma’mum disunatkan mengeraskan bacaan takbir
6. Pada rokaat pertama setelah membaca surat fatihah, membaca surat al-A’la dan pada rokaat kedua setelah fatihah membaca surat al-Ghosiyah
7. Bagi imam disunatkan mengeraskan bacaannya
8. Sesudah sholat disunatkan khutbah dua kali, sebagaimana dua khutbah Jum’ah baik rukun ataupun sunat-sunatnya namun saat permulaan khutbah yang pertama di sunatkan membaca takbir sembilan kali secara kontinyu (tanpa di pisah bacaan lain) dan saat permulaan khutbah yang kedua di sunatkan membaca takbir tujuh kali juga secara kontinyu.
9. Dalam khutbah hari raya Fithri, hendaknya khotib menyampaikan hukum fithrah sedang dalam khutbah hari raya Adlha menyampaikan tentang qurban

Kesunatan-kesunatan Pada Hari Raya :
a) Mandi, waktunya mulai separuh malam sampai hendak mengerjakan sholat
b) Tathoyyub atau memakai wangi-wangian (parfum)
c) Berhias dengan pakaian yang paling bagus, memotong kuku, berangkat melalui satu jalan yang lebih panjang dan pulang dengan memilih jalan yang lain
d) Bersodaqoh
e) Mengerjakan sholat sunat muthlak sebelumnya khutbah
f) Makan sebelum pergi sholat hari raya Fithri, sedangkan pada hari raya Adlha disunatkan tidak makan, kecuali setelah sholat
g) Membaca takbir muqoyyad dan mursal pada hari raya Adlha.sedangkan ketika hari raya idul fitri hanya di sunatkan takbir mursal saja di mulai ketika terbenamnya matahari hingga ketika imam berdiri untuk memulai sholat.
h) Mushofahah atau bersalam-salaman
i) Berangkat pagi-pagi setelah sholat shubuh selain imam
j) Menghilangkan bau tidak sedap
k) Melaksanakan sholat dimasjid

Bagi orang yang udzur tidak berjamaah sholat ied, apabila belum zawal (matahari condong kebarat) maka disunatkan melakukan secara ada’ (tepat waktu) dan apabila sudah zawal maka disunatkan mengqodlo’inya
Bagi ma’mum yang telat, tidak bersamaan imam mulai awal, harus takbir sejumlah yang ia ikuti bersama imam dan tidak boleh menambah. Contoh : pada rokaat pertama makmum hanya mengikuti satu takbir beserta imam, sedang imam sudah takbir ke tujuh, maka makmum terseut harus takbir satu kali saja dan tidak usah menambah sampai tujuh kali.
Adapun shighot takbir sbb :

أَللهُ أَكْبَرُ ( x3 ) لاَ اِلَهَ اِلاَّ اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ أَللهُ أَكْبَرُ وَِللهِ الْحَمْدُ أللهُ أَكْبَرُ كَبِيْرًا وَالْحَمْدُ ِللهِ كَثِيْرًا وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً وَاَصِيْلاً لاَ اِلَهَ اِلاَّ اللهُ وَلاَ نَعْبُدُ اِلاَّ إِيَّاهُ مُخْلِصِيْنَ لَهُ الدِّيْنَ وَلَوْ كَرِهَ الْكاَفِرُوْنَ لاَ اِلَهَ اِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ صَدَقَ وَعْدَهُ وَنَصَرَ عَبْدَهُ وَأَعَزَّ جُنْدَهُ وَهَزَمَ اْلأَحْزَابَ وَحْدَهُ لاَ اِلَهَ اِلاَّ اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ أَللهُ أَكْبَرُ وَِللهِ الْحَمْدُ


2. Sholat Khusyuf

Berbicara sholat khusyuf tidaklah terlepas dari gerhana itu sendiri baik gerhana matahari atau gerhana rembulan, menurut ahli astronomi gerhana yang terjadi pada matahari disebabkan oleh rembulan yang menghalang-halangi antara matahari dan bumi sehingga sinar matahari tidak bisa sampai kebumi, sedangkan gerhana rembulan terjadi karena terhalangnya sinar matahari oleh bumi sehingga sinarnya tidak bisa sampai kebulan yang pada akhirnya terjadilah gerhana bulan, karena sinar bulan dari matahari. Tendensi hukum disunatkannya melakukan sholat khusyuf adalah sebuah hadits riwayat bukhori muslim :
إِنَّ الشَّمْسَ وَالْقَمَرَ لَا يَكْسِفَانِ لِمَوْتِ اَحَدٍ وَلَا لِحَيَاتِهِ وَلَكِنَّهُمَا آيَتَاَنِ مِنْ آيَاتِ اللهِ تَعَالى فَإِذَا رَأَيْتُمُوْهُمَا فَقُوْمُوْا وَصَلُّوْا { رواه مسلم }
Artinya : sesungguhnya matahari dan rembulan tidak mengalami gerhana di sebabkan kematian seseorang, melainkan keduanya merupakan bukti kebesaran Allah, maka saat kamu melihatnya (gerhana) dirikanlah shoalat .(HR. Muslim)

Di samping hadits tersebut kesunatan sholat gerhana juga di dukung oleh ijma' para ulama', Berdasarkan hadits diatas hukum melaksanakan sholat khusyuf adalah sunat mu'akad bagi orang-orang yang berkewajiban melaksanakan sholat lima waktu, walaupun orang tersebut adalah seorang budak,wanita, atau seseorang yang dalam keadaan bepergian.

Tatacara melaksanakan sholat khusyuf.
Kaifiyah atau tata cara melaksanakan sholat gerhana baik rembulan ataupun matahari ada tiga macam cara, diantaranya adalah :
• Melaksanakan sholat 2 roka'at sebagaimana sholat 2 roka'atnya sholat sunat dzhuhur.
• Melaksanakan sholat 2 roka'at dengan melakukan dua kali ruku' dan dua kali qiyam (berdiri) pada setiap roka'atnya. Ini adalah cara melaksanakan sholat khusyuf yang mendekati sempurna.
• Melaksanakan sholat 2 roka'at dengan melakukan dua kali ruku' dan dua kali qiyam (berdiri) dan ditambah dengan membaca surat yang panjang pada tiap-tiap roka'atnya. Ini adalah cara melaksanakan sholat khusyuf yang lebih sempurna.
Agar pembahasan sholat khusyuf lebih sfesifik, maka yang akan dibahas adalah tata cara melaksanakan sholat khusyuf yang nomor tiga yang merupakan cara pelaksanaan sholat khusyuf yang paling sempurna.
Seseorang yang akan melakukan sholat khusyuf disunatkan untuk melakukan mandi terlebih dahulu sebagaimana mandinya sholat jum'at, juga disunatkan untuk memakai pakaian yang biasa digunakan untuk bekerja seperti halnya ketika akan melakukan sholat istisqo'. Setelah itu melakukan hal-hal sebagai barikut :
• Melakukan takbirotul ihrom dengan disertai niat sholat khusyuf dengan menta'yin sholat khusuf yang dilaksanakan apakah sholat khusyuf syamsi atau qomar, semisal :
أُصَلِّي سُنَّةَ الكُسُوْفِ/ الخُسُوْفِ رَكْعَتَيْنِ لِلّهِ تَعَالىَ
• Setelah membaca do'a iftitah dan ta'awud, membaca al fatihah sebagaimana sholat yang lain. Lalu dilanjutkan dengan membaca surat al baqoroh sampai selesai, lalu dilanjutkan dengan rku' dan I'tidal, hal ini dilakukan pada posisi berdiri yang pertama di roka'at yang pertama.
• Di qiyam yang kedua dalam roka'at yang pertama setelah ta'awud membaca al fatihah, setelah membaca al fatihah lalu membaca kira-kira seukuran 100 ayat yang sedang dari surat al baqoroh, lalu dilanjutkan dengan ruku', I'tidal, dua kali sujud, duduk diantara dua sujud sebagaimana sholat yang lainnya, maka sempurnalah pelaksanaan satu roka'at yang pertama dalam sholat khusyuf.
• Lalu dilanjutkan dengan melakukan roka'at yang kedua, tata cara melaksanakan roka'at yang kedua sama dengan roka'at yang pertama, akan tetapi ada perbedaan dalam 2 kali berdiri yang ada pada roka'at yang kedua, yakni saat berdiri yang pertama setelah membaca al fatihah membaca kira-kira 150 ayat yang seukuran ayatnya surat al baqoroh, dan pada berdiri yang kedua dalam roka'at yang kedua membaca kira-kira 100 ayat yang seukuran ayatnya surat al baqoroh.
Dalam kitab al buwaithi, al umm, dan muhtashor diterangkan bahwa pada qiyam yang kedua dari empat kali qiyam dalam dua roka'at, setelah membaca al fatihah membaca surat ali imron, atau ayat yang seukuran dengan surat ali imron ketika tidak hafal. Pada qiyam yang ketiga setelah membaca al fatihah membaca surat an nisa' atau seukuran surat an nisa' ketika tidak hafal. Pada qiyam yang keempat setelah membaca al afatihah membaca surat al ma'idah atau ayat yang seukuran surat al ma'idah ketika tidak hafal.
Sedangkan pada ruku' yang pertama membaca tasbih kira-kira sekadar 100 ayat surat al baqoroh, pada ruku' yang kedua membaca tasbih kira-kira sekadar 80 ayat surat al baqoroh. Pada ruku' yang ketiga membaca tasbih kira-kira sekadar 70 ayat surat al baqoroh. Pada ruku' yang keempat membaca tasbih kira-kira sekadar 50 ayat surat al baqoroh.
Di sunatkan mengerjakan sholat khusyuf secara berjama'ah, disunatkan bagi wanita yang tidak genit (banyak tingkah) untuk melaksanakan sholat khusyuf bersama dengan imam (berjama'ah), sedangkan wanita yang genit (banyak tingkah) melaksanakan sholat khusyuf dirumah masing-masing. Disunatkan mengerjakan sholat khusyuf dimasjid jami' seperti halnya sholat ied. Disunatkan bagi imam atau orang yang melakukan sholat gerhana matahari secara sendirian untuk mengeraskan (membaca keras) bacaannya, hal ini berbeda dengan pelaksanaan sholat gerhana matahari yang mana dalam bacaan sholat tersebutbaik imam ataupun munfarid (sholat sendirian) tidak dianjurkan untuk mengeraskan (membaca keras) bacaannya akan tetapi dianjurkan untuk membaca pelan (tidak dibaca keras) bacaannya.
Disunatkan bagi imam setelah melaksanakan sholat khusyuf untuk melakukan khutbah dua kali sebagaimana khutbahnya sholat jum'at baik dalam segi rukun maupun kesunatannya. Dalam khutbah tersebut khotib mendorong / menganjurkan pada para sami'in untuk bertaubat dari dosa-dosa, melakukakan kebaikan-kabaikan seperti halnya memperbanyak membaca istiqfar, bersedekah dan lain-lain.
Untuk lebih memperjelas tata cara khutbah silahkan anda simak contoh khutbah dibawah ini :

خُطْبَةٌ لِكُشُوْفِ الشَّمْسِ
الْحَمْدُ ِللهِ الَّذِى كَوَّنَ الْمَخْلُوْقَاتِ فَأَبْدَعَهَا، وَأَظْهَرَ أَيَاتِهِ لِلنُّفُوْسِ فَخَوَّفَهَا، أَضَاءَ الشَّمْسَ بِيَدِ قُدْرَتِهِ فَكَسَفَهَا. ثُمَّ رَفَعَ عَنْهَا حِجَابَ الْغَيْمِ وَكَشَفَهَا. وَلَوْ شَاءَ لَتَرَكَهَا. تَخْبِطُ فِى ظَلْمَائِهَا، وَمَنَعَهَا أَنْ تَعُوْدَ إِلىَ سَاطِعِ ضِيَائِهَا، جَعَلَ الشَّمْسَ وَالْقَمَرَ آيَتَيْنِ ِلأُوْلىِ الأَبْصَارِ، وَقَدَّرَ مَجْرَاهُمَا فَلاَ يَخْرُجَانِ عَنْ ذَلِكَ الْمِقْدَارِ. لاَ الشَّمْسُ يَنْبَغِى لَهَا أَنْ تُدْرِكَ الْقَمَرَ وَلاَ الْقَمَرُ يُدْرِكُ الشَّمْسَ، وَلاَ تَزَالُ قُدْرَتُهُ بَيْنَهُمَا الْيَوْمَ وَالأَمْسِ. أَحْمَدُهُ سُبْحَانَهُ وَتَعَالىَ عَلَى مَا وَعَظَنَا بِهِ مِنَ الْعِبَرِ. وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ الله وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ شَهَادَةً تَشْرَحُ الصُّدُوْرَ فِى الْوِرْدِ وَالصَّدْرِ. وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا وَنَبِيَّنَا مُحَمَّدًا صَلَّى الله ُعَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ خَاتِمُ الرُّسُلِ وَسَيِّدُ الْبَشَرِ. اللَّهُمَّ فَصَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى هَذَا النَّبِىِّ الْكَرِيْمِ. سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ سَادَاتِ الْبَدْوِ وَالْحَضَرِ.
أَيُّهَا النَّاسُ : إِنَّ الله َتَعَالىَ أَظْهَرَ لَكُمُ الْعِبَرَ لِتَعْتَبِرُوْا. فَأَرَاكُمْ آيَاتِهِ الْوَاضِحَةَ لِتَتَذَكَّرُوْا. فَنَبِّهُوْا الْقُلُوْبَ الْغَافِلَةَ وَأَيْقِظُوْهَا. وَتَفَكَّرُوْا فِى آيَاتِ اللهِ وَلاَحِظُوْهَا. وَانْظُرُوْا إِلَى الشَّمْسِ عَلَى عَظِيْمِ جِرْمِهَا وَتَصَرُّفِهَا فِى الْعَالَمِ بِمَا شَاءَ الله ُمِنْ حُكْمِهَا كَيْفَ سَلَبَهَا أَسْبَابَ أَنْوَارِهَا. وَطَوَى رِدَاءَ سَعَتِهَا بَعْدَ انْتِشَارِهَا. وَأَظْلَمَتْ بَعْدَ ضِيَائِهَا وَأَذْهَلَتْهَا الْهَيْبَةُ فَلاَ تَعْرِفُ الأَرْضَ مِنْ سَمَائِهَا. هَذَا وَلَمْ تَعْصِهِ فِى الطُّلُوْعِ وَالْغُرُوْبِ. وَلاَ خَالَطَتْ طَاعَتَهَا بِظُلُوْمِ الْكَذُوْبِ فَكَيْفَ بِكُمْ وَقَدْ أَصْرَرْتُمْ عَلَى الْعِصْيَانِ، وَتَظَاهَرْتُمْ بِمُخَالَفَةِ الْمَلِكِ الدَّيَّانِ، وَعَمَّرْتُمُ الصُّدُوْرَ بِخُبْثِ الإِصْرَارِ وَطَوَيْتُمُ الْقُلُوْبَ عَلَى قَبِيْحِ الأَسْرَارِ. أَمَا تَخَافُوْنَ أَنْ يَسْلُبَ عَنْكُمْ أَثْوَابَ نِعَمِهِ، وَيُنْزِلَ عَلَيْكُمْ حَوَادِثَ نِقَمِهِ. فَلاَ تَغْتَرُّوا بِكَثْرَةِ الإِمْهَالِ، وَلاَ تَقْعُدُوْا بِذُنُوْبِكُمْ إِلىَ جَانِبِ الإِهْمَالِ. ﴿ كَلاَّ سَوْفَ تَعْلَمُوْنَ ثُمَّ كَلاَّ سَوْفَ تَعْلَمُوْنَ ﴾ . ﴿ وَسَيَعْلَمُ الَّذِيْنَ ظَلَمُوا أَىَّ مُنْقَلَبٍ يَنْقَلِبُوْنَ ﴾ . فَاعْتَبِرُوْا يَا عِبَادَ اللهِ فَقَدْ جَائَتِ السَّاعَةُ وَقَرُبَ وَقْتُهَا، وَوَعَظَكُمْ بِكُلِّ آيَةٍ تَتْبَعُهَا أُخْتُهَا، فَانْظُرُوْا إِلىَ الشَّمْسِ وَذُلِّ انْكِسَارِهَا، وَتَجَرُّدِهَا مِنْ دُلُوْكِ أَنْوَارِهَا. وَاعْلَمُوْا أَنَّ الشَّمْسَ وَالْقَمَرَ لاَ يَنْكَسِفَانِ لِمَوْتِ أَحَدٍ وَلاَ لِحَيَاتِهِ، وَلَكِنْ جَعَلَهُمَا اللهُ آيَتَيْنِ مِنْ آيَاتِهِ، فَإِذَا رَأَيْتُمْ ذَلِكَ فَافْزَعُوْا إِلَى الصَّلاَةِ وَالإِسْتِغْفَارِ ، وَقِفُوْا بَيْنَ الرَّجَاءِ وَالْخَوْفِ وَاسْتَعْفُوْا مِنَ الْجَبَّارِ. وَاعْلَمُوْا أَنَّ الشَّمْسَ لاَ تَزَالُ سَائِرَةً إِلَى مَا أُرِيْدَ بِهَا حَتىَّ يُطْلِعَهَا الله ُمِنْ مَغْرِبِهَا . فَهُنَاكَ تَسِيْرُ الْجِبَالُ سَيْرًا. وَ ﴿ لاَ يَنْفَعُ نَفْسًا إِيْمَانُهَا لَمْ تَكُنْ آمَنَتْ مِنْ قَبْلُ أَوْ كَسَبَتْ فِى إِيْمَانِهَا خَيْرًا ﴾ . فَتُوْبُوْا إِلَى اللهِ مَا دَامَ بَابُ التَّوْبَةِ مَفْتُوْحًا وَافْسَحُوْا فِى الْعَمَلِ الصَّالِحِ قَبْلَ أَنْ تَجِدُوْا فُتُوْحًا، فَقَدْ أَنْذَرَكُمُ الله ُغَايَةَ الإِنْذَارِ، وَأَعْذَرَ إِلَيْكُمْ عَلَى لِسَانِ نَبِيِّهِ أَحْسَنَ الأَعْذَارِ. وَأَرْسَلَ رُسُلَهُ ِلإِقَامَةِ إِيْضَاحِ السُّبُلِ. ﴿ لِئَلاَّ يَكُوْنَ لِلنَّاسِ عَلَى اللهِ حُجَّةٌ بَعْدَ الرُّسُلِ ﴾ . فَاتَّقُوْا سَطَوَاتِ مَنْ قَهَرَ الْخَلاَئِقَ بِقُدْرَتِهِ وَتَمْكِيْنِهِ. ﴿ وَالسَّمَاوَاتُ مَطْوِيَّاتٌ بِيَمِيْنِهِ ﴾ . ﴿ وَقُلِ اعْمَلُوْا فَسَيَرَى اللهُ عَمَلَكُمْ وَرَسُوْلُهُ وَالْمُؤْمِنُوْنَ ﴾ . ﴿ وَأَنِيْبُوْا إِلىَ رَبِّكُمْ وَأَسْلِمُوْا لَهُ مِنْ قَبْلِ أَنْ يَأْتِيَكُمُ الْعَذَابُ ثُمَّ لاَ تُنْصَرُوْنَ، وَاتَّبِعُوْا أَحْسَنَ مَا أُنْزِلَ اِلَيْكُمْ مِنْ رَبِّكُمْ مِنْ قَبْلِ أَنْ يَأْتِيَكُمُ الْعَذَابُ بَغْتَةً وَأَنْتُمْ لاَ تَشْعُرُوْنَ ﴾ . وَاسْتَغْفِرُوْا مِنْ ذُنُوْبِكُمْ فَإِنَّ الذُّنُوْبَ تَذْهَبُ بِالإِسْتِغْفَارِ وَانْدَمُوْا عَلَى مَا فَرَّطْتُمْ فِى جَنْبِ اللهِ فَإِنَّ النَّدَمَ كَفَّارَةُ الأَوْزَارِ. جَعَلَنَا اللهُ وَإِيَّاكُمْ مِمَّنْ تَجَلَّتْ لَهُ الْعِبْرَةُ فَتَيَقَّظَ. وَنَظَرَ فِى آيَاتِ اللهِ الْمُعَظَّمَةِ فَتَحَصَّنَ مِنَ النَّارِ. إِنَّ أَحْسَنَ كَلاَمٍ وُعِظَتْ بِهِ الْقُلُوْبُ كَلاَمُ مَنْ يَعْلَمُ حَقَّ الْمَرْءِ مِنْ بَاطِلِهِ وَهُوَ عَلاَّمُ الْغُيُوْبِ. ثُمَّ يَدْعُوْا وَيَتْلُوْا قَوْلَهُ تَعَالىَ : ﴿ سَأَصْرِفُ عَنْ آيَاِتيَ الَّذِيْنَ يَتَكَبَّرُوْنَ ﴾ .

خُطْبَةٌ لِخُشُوْفِ الْقَمَرِ
الْحَمْدُ للهِ الْحَلِيْمِ عَلَى عِبَادِهِ فَمَا أَحْلَمَهُ وَمَا أَصْبَرَهُ. الْعَطُوْفِ عَلَى أَهْلِ مَحَبَّتِهِ وَوِدَادِهِ. فَمَا أَكْرَمَهُ وَمَا أَلْطَفَهُ. الْمُهْلِكِ لِمَنْ عَصَاهُ وَزَادَ فِى عِنَادِهِ. الْمُنْتَقِمِ مِمَّن خَلْفَهُ بِصَوْلَتِهِ عَلَى الْمُتَّقِيْنَ. الْمُنْعِمِ بِجُوْدِهِ الْعَمِيْمِ عَلَى الْعَارِفِيْنَ. الْمُسْعِدِ لِمَنْ قَامَ بِحَقِّهِ وَعَرَفَهُ. مُكَمِّلِ الْقَمَرِ بِالنُّوْرِ وَلَوْ شَاءَ خَسَفَهُ. وَمُصَرِّفِ الْعِبَرِ مِنَ الدُّهُوْرِ لِيَعْتَبِرَ أَهْلُ الْمَعْرِفَةِ. الَّذِى جَعَلَ الشَّمْسَ وَالْقَمَرَ آيَتَيْنِ مِنْ آيَاتِهِ لاَ يَنْخَسِفَانِ لِمَوْتِ أَحَدٍ وَلاَ لِحَيَاتِهِ. كَمَا وَرَدَ فِى الأَحَادِيْثِ الْمُشَرَّفَةِ . أَحْمَدُهُ سُبْحَانَهُ وَتَعَالىَ حَمْدَ عَبْدٍ أَسْعَدَهُ مَوْلاَهُ بِتَوْفِيْقِهِ وَأَسْعَفَهُ. وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ الله وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ شَهَادَةَ مَنْ ذَاقَ مِنَ الإِيْمَانِ تُحَفَهُ. وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ أَرْسَلَهُ وَالأُمَمُ تُطِيْعُ شَيْطَانًا رَجِيْمًا، وَتَعْبُدُ أَصْنَامًا مُخْتَلِفَةً فَلَمْ يَزَلْ صَلَّى الله ُعَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُجَاهِدُ بِالْبِيْضِ الصِّفَاحِ الْمُرْهَفَةِ، حَتَّى أَزَالَ نُوْرَ الإِسْلاَمِ غَيْهَبَ الْكُفْرِ وَكَشَفَهُ، وَأَقَامَ الدِّيْنَ الْحَنِيْفِيَّ وَشَرَّفَهُ، وَأَزْهَقَ دِيْنَ الْكُفْرِ وَأَزْلَفَهُ . اللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى هَذَا النَّبِيِّ الْكَرِيْمِ، سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ صَلاَةً دَائِمَةً مُتَضَاعِفَةً.
أَيُّهَا النَّاسُ : تَمُرُّ بِكُمُ الْعِبَرُ وَالآيَاتُ الْمُزْعِجَةُ الْمُخَوِّفَةُ، وَقُلُوْبُكُمْ وَأَبْدَانُكُم فِى الْغَفَلاَتِ وَالشَّهَوَاتِ. وَكَمْ تُخَوَّفُوْنَ بِخُسُوْفٍ وَكُسُوْفٍ وَبَلاَءٍ بِصُنُوْفٍ. وَأَنْتُمْ تَقَلَّبُوْنَ عَلَى فُرُشٍ لِلسَّفَهِ. فَوَاللهِ لَوْلاَ حِلْمُهُ بِنَا َلأَضْحَتِ الأَرْضُ بِنَا مُنْخَسِفَةً فَيَا عَبْدَ اللهِ مَنْ سَمِعَ الْقُرآنَ وَلَمْ يَتَّعِظْ بِهِ فَقَدْ ظَلَمَهُ وَمَا أَنْصَفَهُ. يُخَاطِبُنَا رَبُّنَا فِيْهِ وَأَسْمَاعُنَا عَلَى اللَّهْوِ مُنْعَطِفَةً. وَاعَجَبَاهْ نَطْلُبُ دَفْعَ الْغَلاَ وَالْبَلاَءَ، وَنَحْنُ نَتَعَرَّضُ ِللأُمُوْرِ الْمُتْلِفَةِ، وَمَا مِنَّا إِلاَّ مَنْ عَصَى الله َبِعَمَلِهِ وَفَرَّطَ فِيْمَا كَلَّفَهُ. إِنَّا ِللهِ وَإِنَّا إِلَيْهِ رَاجِعُوْنَ مِنَ اسْتِحْكاَمِ هَذِهِ الْغَفَلاَتِ الْمُرْجِفَةِ . فَاعْتَبِرُوْا يَا عِبَادَ اللهِ بِمَا تَرَوْنَهُ مِنَ الآيَاتِ الْمُخَوِّفَةِ وَانْظُُرُوْا إِلىَ الْقَمَرِ كَيْفَ قَهَرَهُ الْجَبَّارُ تَبَارَكَ وَتَعَالَى، وَطَمَسَ بَيْنَهُ وَبَيْنَ النُّوْرِ وَأَظْلَمَ إِشْرَاقَهُ، وَأَزَالَ كَمَالَهُ الَّذِى قَدْ كَانَ زَيَّنَهُ وَشَرَّفَهُ، ِلأَنَّهُ قَدَّرَ عَلَيْهِ أَنْ يُنَزِّلَ فِيْهَا مَا يَخْسِفُ الأَنْوَارَ الْمُشْرِقَةَ، ثُمَّ بَعْدَ أَنْ قَهَرَهُ الْجَبَّارُ بِالإِنْمِحَاقِ أَعَادَهُ بِالإِشْرَاقِ، وَأَزَالَ حُجُبَهُ الْمُسْتَكْثِفَةِ فَلْيَعْتَبِرِ الْعَاقِلُ وَلْيَنْتَصِفْ مِنْ نَفْسِهِ قَبْلَ أَنْ تَكُوْنَ مِنْهُ النَّصَفَةُ، وَلْيَحْذَرْ أَنْ يَخْسِفَ اللهُ نُوْرَهُ فَتَكُوْنَ دَرَجَتُهُ عَنِ الْكَمَالِ مُنْحَرِفَةً، وَلْيَخَفْ كُلٌّ مِنْكُمْ سَطَوَاتِ الْقَهْرِ وَفَوَاتَ الأَمْرِ فَإِنَّ دَوَائِرَ الْقَضَاءِ وَالْقَدَرِ عَلَيْنَا مُسْتَأْنَفَةٌ. ﴿ إِنَّ الله َلاَ يُغَيِّرُ مَا بِقَوْمٍ حَتَّى يُغَيِّرُوا مَا بِأَنْفُسِهِمْ ﴾ كَمَا فِى كِتَابِهِ عَرَّفَهُ. فَإِذَا غَيَّرَ الْعَبْدُ نِيَّتَهُ وَعَمَلَهُ الصَّالِحَ غَيَّرَ الله ُنِعَمَهُ فَأَخَذَ فِى انْقِلاَبِهِ وَأَزَالَ شَرَفَهُ، فَأُوْصِيْكُمْ عِبَادَ اللهِ بِتَقْوَى اللهِ سُبْحَانَهُ وَتَعَالَى، وَالْقِيَامِ باِلأُمُوْرِ الْمُكَلَّفَةِ، وَأَنْهَاكُمْ عَنِ التَّعَلُّقِ بِالدُّنْيَا فَإِنَّ حِبَالَهَا مُنْقَطِعَةٌ وَأَنْوَارَهَا مُنْكَسِفَةٌ. اللَّهُمَّ إِنَّا نَسْأَلُكَ يَا كَاشِفَ الْهُمُوْمِ الْمُسْتَكْثِفَةِ أَنْ تَغْفِرَ ذُنُوْبَنَا. يَا مَنْ أَيَّدَ الإِسْلاَمَ وَشَرَّفَهُ. رُوِىَ أَنَّهُ لَمّاَ مَاتَ سَيِّدُنَا إِبْرَاهِيْمُ ابْنُ النَّبِيِّ صَلَّى الله ُعَلَيْهِ وَسَلَّمَ، كُشِفَتِ الشَّمْسُ. فَقَالُوْا إِنَّمَا كُسِفَتْ لِمَوْتِ إِبْرَاهِيْمَ، فَبَلَغَ ذَلِكَ النَّبِىَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَصَعَدَ الْمِنْبَرَ فَحَمِدَ اللهَ وَأَثْنىَ عَلَيْهِ ثُمَّ قَالَ : " أَيُّهَا النَّاسُ : إِنَّ الشَّمْسَ وَالْقَمَرَ آيَتَانِ مِنْ آيَاتِ اللهِ لاَ يَنْكَسِفَانِ لِمَوْتِ أَحَدٍ وَلاَ لِحَيَاتِهِ فَإِذَا رَأَيْتُمْ مِنْهَا شَيْئًا فَادْعُوا الله َوَكَبِّرُوْا وَصَلُّوْا وَتَصَدَّقُوْا. ثُمَّ قَالَ: يَا أُمَّةَ مُحَمَّدٍ : وَاللهِ مَا أَحَدٌ أَغْيَرُ مِنَ اللهِ أَنْ يَزْنِىَ عَبْدُهُ أَوْ تَزْنىَِ أَمَتُهُ. يَا أُمَّةَ مُحَمَّدٍ: وَاللهِ لَوْ تَعْلَمُوْنَ مَا أَعْلَمُ لَضَحِكْتُمْ قَلِيْلاً وَلَبَكَيْتُمْ كَثِيْرًا " . ثُمَّ يَدْعُوْا بِالدُّعَاءِ الَّذِى تَقَدَّمَ فِى خُطْبَةِ الأُوْلىَ، وَالتِّلاَوَةُ : ﴿ هُوَ الَّذِى جَعَلَ الشَّمْسَ ضِيَاءً وَالْقَمَرَ نُوْرًا. وَقَدَّرَهُ مَنَازِلَ لِتَعْلَمُوْا عَدَدَ السِّنِيْنَ وَالْحِسَابَ مَا خَلَقَ اللهُ ذَلِكَ إِلاَّ بِالْحَقِّ يُفَصِّلُ الآيَاتِ لِقَوْمٍ يَعْلَمُوْنَ﴾ . بَارَكَ اللهُ لىِ وَلَكُمْ فِى الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ وَنَفَعَنِى وَإِيَّاكُمْ بِالآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ. وَتَقَبَّلَ مِنىِّ وَمِنْكُمْ تِلاَوَتَهُ إِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ. أُوْصِيْكُمْ عِبَادَ اللهِ وَإِيَّايَ بِتَقْوَى اللهِ فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ. وَأَحُثُّكُمْ وَإِيَّايَ عَلَى طَاعَةِ اللهِ وَطَاعَةِ رَسُوْلِهِ فِى كُلِّ وَقْتٍ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنَ. وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمَ وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ الْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ، فَاسْتَغْفِرُوْا فَيَا فَوْزَ الْمُسْتَغْفِرِيْنَ وَيَا نَجَاةَ التَّائِبِيْنَ.

Seorang ma'mum yang menemukan imam di ruku' yang pertama pada roka'at yang pertama atau yang kedua dalam sholat gerhana, maka ia (ma'mum) dianggap menemukan 1 roka'at seperti halnya sholat yang lain, namun apabila ia menemukan imam dalam keadaan ruku' yang kedua atau berdiri yang kedua dari roka'at yang pertama atau yang kedua, maka menurut qoul yang adhhar ia dianggap tidak menemukan roka'at tersebut sehingga nantinya setelah imam salam ia harus menambah 1 roka'at dengan 2 kali qiyam dan 2 kali ruku' secara sempurna.


3. Sholat istisqo’

Pengertian sholat istisqo’ menurut istilah diartikan dengan mengharapkannya hamba, agar Allah menurunkan hujan ketika membutukan terhadap air karna sudah lama tidak turun hujan, mengeringnya sumber air dll, sedang Hukum melaksanakan sholat istisqo’ adalah sunat mu’akkad bagi orang yang bermukim dan orang yang bepergian walaupun jarak tempuh bepergiannya telah memperbolehkan melakukan qoshor sholat.

Sebenarnya tehnis istisqo'(minta hujan) bukan hanya dengan melakukan sholat istisqo' namun bisa juga dengan cara-cara sebagai berikut :
• Berdo'a meminta hujan di sembarang waktu baik dengan lirih atau dengan mengeraskan suara.
• Berdo'a meminta hujan namun waktunya setelah melaksanakan sholat dan juga menamabahkan do'a minta hujan pada saat khutbah jum'at.
• Dengan melakukan sholat istisqo' sebagaimana yang akan kami jabarkan, dan ini merupakan cara meminta hujan yang paling utama.

Dasar pelaksanaan sholat istisqo’ di samping hasil kongklusi para ulama'(ijma') adalah hadits yang diriwayatkan oleh Imam Al bukohiriam Al muslim yaitu :

رَوَى عَبَّادُ بْنُ تَمِيْمٍ عَنْ عَمِّهِ قَالَ خَرَجَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّي اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَسْتَسْقِىْ فَصَلَّى رَكْعَتَيْنِ جَهَرَ بِالْقِرَاءَةِ فِيْهِمَا وَحَوَّلَ رِدَاءَهُ وَرَفَعَ يَدَيْهِ وَاسْتَسْقىََ

Tehnis pelaksanaan sholat istisqo'
Pelaksanaan sholat istisqo’ sangat dianjurkan ketika curah hujan atau mata air berkurang berhenti, sedangkan pada waktu itu keberadaan air sangat dibutuhkan.
Sebelum melaksanakan sholat istisqo’ hendaknya imam terlebih dahulu mengeluarkan perintah kepada rakyatnya agar ;
a) Melakukan puasa selama tiga hari berturut-turut
b) Bertaubat
c) Melakukan taqarrub (mendekatkan diri) kepada Allah dengan melakukan berbagai kebaikan semisal bersedekah, memerdekakan budak, dll,
Pada hari yang keempat Imam dan rakyatnya keluar menuju ke tanah lapang dengan khusyu’ dalam keadaan berpuasa dengan memakai pakaian yang biasa digunakan untuk bekerja. Anak-anak kecil, orang yang sudah tua juga disunatkan untuk ikut keluar menuju ke tanah lapang dimana sholat istisqo’ akan dilaksanakan, dan begitu juga menurut qoul ashoh disunatkan untuk mengeluarkan hewan-hewan ternak, saat hewan-hewan ternak tersebut dibawa hendaknya ditempatkan terpisah dari orang-orang yang akan melaksanakan sholat istisqo’ begitu juga dipisahkan antara induk dan anaknya ditempat yang agak berjauhan agar menimbulkan suara-suara gaduh yang nantinya diharapkan dapat menyebabkan dikabulkannya do’a istisqo’ , hal ini bertendensi dari sebuah hadist yaitu :
لَوْلاَ صِبْيَانٌ رَضَعَ وَبَهَائِمُ رَتَعَ وَعِبَادٌ لِلَّهِ رَكَعَ لَصَبَّ عَلَيْهِمْ العَذَابَ صَبًّا
Artinya : "seandainya tidak ada anak-anak yang menyusu, hewan-hewan yang mengeluarkan suara dan hamba-hamba yang mau sholat pada Allah niscaya Allah akan menurunkan adzab"

Setelah sampai di lapangan kemudian melakukan sholat istisqo’ sebanyak dua roka’at, akan tetapi boleh juga ditambah lebih dari dua roka’at. Pada roka’at yang pertama setelah takbirotul ihrom, melakukan takbir sebagaimana sholat ied sebanyak 7 kali selain takbirotul ihrom, diantara takbir tersebut disunatkan membaca istighfar, setelah takbir sebanyak 7 kali lalu dilanjutkan membaca do’a iftitah, ta’awudz dan al fatihah, setelah selesai membaca al fatihah membaca surat ق menurut qoul ashoh, atau membaca surat سبح اسم, lalu dilanjutkan ruku’, I’tidal dan seterusnya sebagaimana sholat yang lain. Pada roka’at yang kedua melakukan takbir sebanyak 5 kali selain takbir intiqol, lalu membaca ta’awudz, al fatihah, dilanjutkan dengan membaca surat اقتربت menurut qoul asoh, atau الغاشية , setelah itu dilanjutkan dengan melakukan ruku’, I’tidal dan seterusnya sebagaimana sholat yang lain.
Setelah selesai melakukan sholat dua roka’at seperti yang telah diterangkan diatas, dilanjutkan dengan melakukan khutbah sebagaimana khutbahnya sholat ied baik dari segi rukun-rukun khutbah atau yang lainnya. akan tetapi dalam khutbah sholat istisqo' pada khutbah yang pertama tidak membaca takbir sebannyak 9 kali sebagaimana khutbahnya sholat ied akan tetapi diganti dengan membaca istigfar sebanyak 9 kali. Adapun lafadz istigfarnya adalah sebagai berikut :
"اَسْتَغْفِرُاللهَ الْعَظِيْمَ الَّذِى لَاأِلهَ الاَّهُوَ الْحَيُّ الْقَيُّوْمُ وَاَتُوْبُ اِلَيْهِ"
Pada khutbah yang kedua juga tidak membaca takbir sebagaimana sholat ied akan tetapi diganti dengan membaca istigfar sebanyak 7 kali. Di tengah-tengah kedua khutbah khotib dianjurkan memperbanyak istighfar dan membaca ayat :
"اسْتَغْفِرُوا رَبَّكُمْ إنَّهُ كَانَ غَفَّارًا يُرْسِلْ السَّمَاءَ عَلَيْكُمْ مِدْرَارًا وَيُمْدِدْكُمْ بِأَمْوَالٍ وَبَنِينَ وَيَجْعَلْ لَكُمْ جَنَّاتٍ وَيَجْعَلْ لَكُمْ أَنْهَارًا"

Dan pada saat khutbah yang pertama hendaknya khotib membaca do'a yang biasa dibaca rosul pada saat melakukan istisqo' yaitu :
"اللَّهُمَّ اسْقِنَا غَيْثًا مُغِيثًاِ هَنِيئًا مَرِيئًا مُرِيعًا غَدَقًا مُجَلَّلًا سَحًّا طَبَقًا دَائِمًا أَيْ إلَى انْتِهَاءِ الْحَاجَةِ اللَّهُمَّ اسْقِنَا الْغَيْثَ وَلَا تَجْعَلْنَا مِنْ الْقَانِطِينَ اللَّهُمَّ إنَّا نَسْتَغْفِرُك إنَّك كُنْت غَفَّارًا فَأَرْسِلْ السَّمَاءَ أَيْ الْمَطَرَ عَلَيْنَا مِدْرَارً"ا

Kemudian saat khutbah yang kedua, disunatkan bagi khotib untuk menghadap kiblat kira-kira setelah sepertiganya khutbah yang kedua. Setelah selesai menghadap kiblat dan kembali menghadap kearah para hadirin yang mengikuti sholat istisqo' khotib dianjurkan untuk membalik surban yang ia pakai dengan cara menempatkan arah kanan surban ketempat yang kiri, dan arah kiri surban ketempat yang kanan serta menempatkan posisi surban yang bawah keposisi yang atas. Pemindahan dan pembalikan surban tersebut juga diikuti oleh para hadirin yang mengikuti sholat istisqo' dalam keadaan duduk. Surban yang telah dipindah dan dibalik posisinya dibiarkan seperti itu sampai mereka melepas baju yang mereka pakai saat sampai rumah.
خُطْبَةُ الإِسْتِسْقَاءِ
يُكَبِّرُ تِسْعًا نَسَقًا ثُمَّ يَقُوْلُ
الْحَمْدُ ِللهِِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ مَالِكِ يَوْمِ الدِّيْنِ. لاَ إِلَهَ إِلاَّ الله ُيَفْعَلُ مَا يَشَاءُ وَيَحْكُمُ مَا يُرِيْدُ. لاَ إِلَهَ إِلاَّ الله ُالْوَِليُّ الْحَمِيْدُ. لاَ إِلَهَ إِلاَّ الله ُالْوَاسِعُ الْمَجِيْدُ. لاَ إِلَهَ إِلاَّ الله ُالْمُؤَمَّلُ لِكَشْفِ كُلِّ كَرْبٍ شَدِيْدٍ. لاَ إِلَهَ إِلاَّ الله ُالْمَرْجُوُّ لِلإِحْسَانِ وَالإِفْضَالِ وَالْمَزِيْدِ. لاَ إِلَهَ إِلاَّ الله ُلاَ رَاحِمَ وَلاَ وَاسِعَ سِوَاهُ لِلْعَبِيْدِ. لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ الَّذِى اسْتَوَى فِى عِلْمِهِ الْقَرِيْبُ وَالْبَعِيْدُ. لاَ إِلَهَ إِلاَّ الله ُلاَ مَلْجَأَ مِنْهُ إِلاَّ إِلَيْهِ وَلاَ مَفَرَّ وَلاَ مَحِيْدَ. سُبْحَانَ فَارِجِ الْكُرُبَاتِ. سُبْحَانَ مُجِيْبِ الدَّعَوَاتِ. سُبْحَانَ مُغِيْثِ اللَّهَفَاتِ . سُبْحَانَ مُحِيْلِ الشَّدَائِدِ وَالْمَكْرُوْهَاتِ. سُبْحَانَ الْعَالِمِ بِالظَّوَاهِرِ وَالْخَفِيَّاتِ. سُبْحَانَ مَنْ لاَ تَشْتَبِهُ عَلَيْهِ اللُّغَاتُ. سُبْحَانَ مَنْ لاَ تُغَلِّطُهُ كَثْرَةُ الْمَسَائِلِ مَعَ اخْتِلاَفِ اللُّغَاتِ وَتَفَنُّنِ الْمَسْؤُلاَت.ُ سُبْحَانَ الْقَائِمِ بِأَرْزَاقِ جَمِيْعِ الْمَخْلُوْقَاتِ فِى الْبَرَارِىِّ وَالْبِحَارِ وَالْجِبَالِ وَالْمَسَاكِنِ وَالْفَلَوَاتِ . سُبْحَانَ مَنْ لاَ تَغِيْضُ خَزَائِنُهُ مَعَ كَثْرَةِ الإِنْفَاقِ فِى جَمِيْعِ الأَوْقَاتِ. سُبْحَانَ مَنْ عَمَّ بِسَتْرِهِ وَرَزَقَهُ حَتَّى الْعُصَاةَ. ﴿ سُبْحَانَ رَبِّكَ رَبِّ الْعِزَّةِ عَمَّا يَصِفُوْنَ وَسَلاَمٌ عَلَى الْمُرْسَلِيْنَ وَالْحَمْدُ ِللهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ ﴾ . اللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ واللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ وِللهِ الْحَمْدُ.
الْحَمْدُ ِللهِ الْكَرِيْمِ الْوَهَّابِ. الرَّحِيْمِ التَّوَابِ. الْهَادِى إِلىَ الصَّوَابِ. مُزِيْلِ الشَّدَائِدِ وَاللَّوَى وَجَابِرِ الْمُصَابِ. وَفَارِجِ الْهَمِّ وَكَاشِفِ الْغَمّ ِوَمُجِيْبِ دَعْوَةِ الْمُضْطَرِّ فَمَا سَأَلَهُ سَائِلٌ فَخَابَ. عَلِمَ عَدَدَ الرَّمْلِ وَالتُّرَابِ. وَأَبْصَرَ وَلَمْ يَسْتُرْ بَصَرَهُ حِجَابٌ. وَسَمِعَ جَهْرَ الْقَوْلِ وَخَفِىَّ الْخِطَابِ. وَأَخَذَ بِنَوَاصِى جَمِيْعِ الدَّوَابِ. يَبِتَلِى لِيُدْعَى فَإِذَا دُعِىَ أَجَابَ. ابْتَعَثَ بِحِكْمَتِهِ فِى الْهَوَى مُتَرَاكِمَ السَّحَابِ. وَأَنْزَلَ فِيْهِ الْمَاءَ فَأَرْوَىْ بِهِ الأَوْدِيَةَ وَالشِّعَابَ. وَأَنْبَتَ بِهِ الْجَنَّاتِ وَحَبَّ الْحَصِيْدِ وَالنَّخْلَ وَالأَعْنَابَ. وَأَخْرَجَ بِهِ أَنْوَاعَ النَّبَاتِ الْمُخْتَلِفَةِ الزُّهُوْرِ وَالطُّعُوْمِ وَالأَلْوَانِ واَلرَّوَائِحِ وَالطَّبَائِعِ وَالأَضْرَابِ. وَجَعَلَهَا مِنَ الْبَرَاهِيْنِ عَلَى إِعَادَتِهِ الْمَوْتَى مِنَ الْقُبُوْرِ بَعْدَ التَّفَرُّقِ وَالذَّّّهَابِ. فَسُبْحَانَهُ مِنْ إِلَهٍ عَظِيْمٍ لاَ يُمَاثَلُ وَلاَ يُضَاهَى وَلاَ يُرَامُ لَهُ جَنَابٌ. هُوَ رَبىِّ لاَ إِلَهَ إِلاَّ هُوَ عَلَيْهِ تَوَكَّلْتُ وَإِلَيْهِ مَتَابٌ. أَحْمَدُهُ سُبْحَانَهُ حَمْدَ مَنْ تَابَ إِلَيْهِ وَأَنَابَ. وَأَشْكُرُهُ عَلَى نِعَمٍ تَفُوْقُ الْعَدَّ وَالْحِسَابَ. وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ الله وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ. الْمَلِكُ الْعَظِيْمُ الْقَاهِرُ الْغَلاَّبُ. الْعَالِمُ بِمَا شُوْهِدَ وَغَابَ. شَهَادَةً مُبَرَّأَةً مِنَ الشِّرْكِ وَالشُّكُوْكِ وَالإِرْتِيَابِ. أَرْجُوْا بِهَا النَّجَاةَ مِنْ نَارٍ شَدِيْدَةِ الْوُقُوْدِ وَالإِلْتِهَابِ. وَأُؤَمِّلُ بِهَا مِنْ كَرَمِهِ جَنَّاتٍ كَمُلَ نَعِيْمُهَا وَطَابَ. وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ لُبُّ الْلُبَابِ، وَسَيِّدُ الْحُضَّارِ وَالأَعْرَابِ. أَشْرَفُ نَبِىٍّ أَنْزَلَ عَلَيْهِ أَشْرَفَ كِتَابٍ. اللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى عَبْدِكَ وَرَسُوِلَكَ وَخَلِيْلِكَ مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ الْبَرَرَةِ الأَنْجَابِ. خَيْرِ آلٍ وَأَفْضَلِ أَصْحَابٍ.
(أَمَّا بَعْدُ) فَيآ أَيُّهَا النَّاسُ : اتَّقُوا الله َتَعَالَى وَتُوْبُوْا إِلَيْهِ وَاسْتَغْفِرُوْهُ، وَأَخْلِصُوْا لَهُ الْعِبَادَةَ وَوَحِّدُوْهُ. لِتَفُوْزُوا مِنْهُ بِخَيْرَىِ الدُّنْيَا وَالآخِرَةِ وَتَحُوْزُوْهُ. ثُمَّ إِنَّكُمْ شَكَوْتُمْ جَدْبَ دِيَارِكُمْ وَاسْتِئْخَارَ الْمَطَرِ عَنْ إِبَّانِهِ لِحُرُوْثِكُمْ وَأَشْجَارِكُمْ. وَإِنَّ رَبَّكُمْ تَبَارَكَ وَتَعَالىَ أَمَرَكُمْ أَنْ تَدْعُوَهُ وَوَعْدَكُمْ أَنْ يَسْتَجِيْبَ لَكُمْ. فَقَالَ تَقَدَّسَ وَعَلاَ : ﴿ وَقَالَ رَبُّكُمُ ادْعُونىِ أَسْتَجِبْ لَكُمْ إِنَّ الَّذِيْنَ يَسْتَكْبِرُوْنَ عَنْ عِبَادَتِى سَيَدْخُلُوْنَ جَهَنَّمَ دَاخِرِيْنَ ﴾ . وَقَالَ تَعَالىَ : ﴿ اُدْعُوْا رَبَّكُمْ تَضَرُّعًا وَخُفْيَةً إِنَّهُ لاَ يُحِبُّ الْمُعْتَدِيْنَ، وَلاَ تُفْسِدُوْا فِى الأَرْضِ بَعْدَ إِصْلاَحِهَا وَادْعُوْهُ خَوْفًا وَطَمَعًا إِنَّ رَحْمَةَ اللهِ قَرِيْبٌ مِنَ الْمُحْسِنِيْنَ ﴾ . وَقَالَ تَعَالىَ : ﴿ وَإِذَا سَأَلَكَ عِبَادِى عَنىِّ فَإِنىِّ قَرِيْبٌ أُجِيْبُ دَعْوَةَ الدَّاعِ إِذَا دَعَانِ فَلْيَسْتَجِيْبُوْا ِلى وَلْيُؤْمِنْ ِبى لَعَلَّهُمْ يَرْشُدُوْنَ ﴾ . وَقَالَ تَعَالىَ : ﴿ أَمَّنْ يُجِيْبُ الْمُضْطَرَّ إِذَا دَعَاهُ وَيَكْشِفُ السُّوْءَ وَيَجْعَلُكُمْ خُلَفَاءَ الأَرْضِ أَإِلَهٌ مَعَ اللهِ قَلِيْلاً مَا تَذَكَّرُوْنَ ﴾ . وَقَالَ تَعَالىَ ﴿ هُوَ الْحَىُّ لاَ إِلَهَ إِلاَّ هُوَ فَادْعُوْهُ مُخْلِصِيْنَ لَهُ الدِّيْنَ الْحَمْدُ للهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ ﴾ . فَأَخْلِصُوْا لَهُ الْعِبَادَةَ وَاسْئَلُوْهُ وَأَنِيْبُوْا إِلَيْهِ وَاسْتَغْفِرُوْهُ فَقَدْ قَالَ تَعَالىَ : ﴿ وَالَّذِيْنَ إِذَا فَعَلُوْا فَاحِشَةً أَوْظَلَمُوْا أَنْفُسَهُمْ ذَكَرُوْا الله َفَاسْتَغْفَرُوْا لِذُنُوْبِهِمْ وَمَنْ يَغْفِرُ الذُّنُوْبَ إِلاَّ الله ُوَلَمْ يُصِرُّوْا عَلَى مَا فَعَلُوْا وَهُمْ يَعْلَمُوْنَ أُوْلَئِكَ جَزَاؤُهُمْ مَغْفِرَةٌ مِنْ رَبِّهِمْ وَجَنَّاتٌ تَجْرِى مِنْ تَحْتِهَا الأَنْهَارُ خَالِدِيْنَ فِيْهَا وَنِعْمَ أَجْرُ الْعَامِلِيْنَ ﴾ وَقَالَ تَعَالىَ ﴿ وَمَنْ يَعْمَلْ سُوْءًا أَوْ يَظْلِمْ نَفْسَهُ ثُمَّ يَسْتَغْفِرِ الله َيَجِدِ اللهَ غَفُوْرًا رَحِيْمًا ﴾ . وَقَالَ تَعَالىَ ﴿ وَلَوْ أَنَّهُمْ إِذْ ظَلَمُوْا أَنْفُسَهُمْ جَاؤُكَ فَاسْتَغْفَرُوْا الله َوَاسْتَغْفَرَ لَهُمُ الرَّسُوْلُ لَوَجَدُوْا اللهَ تَوَّابًا رَحِيْمًا ﴾ . وَقَالَ تَعَالىَ ﴿ وَمَا كَانَ الله ُلِيُعَذِّبَهُمْ وَأَنْتَ فِيْهِمْ وَمَا كَانَ اللهُ مُعَذِّبَهُمْ وَهُمْ يَسْتَغْفِرُوْنَ﴾ ، ﴿ وَأَنِ اسْتَغْفِرُوْا رَبَّكُمْ ثُمَّ تُوْبُوْا إِلَيْهِ يُمَتِّعْكُمْ مَتَاعًا حَسَنًا إِلىَ أَجَلٍ مُسَمَّى وَيُؤْتِ كُلَّ ذِى فَضْلٍ فَضْلَهُ وَإِنْ تَوَلَّوْا فَإِنىِّ أَخَافُ عَلَيْكُمْ عَذَابَ يَوْمٍ كَبِيْرٍ﴾ . ﴿ وَيَاقَوْمِ اسْتَغْفِرُوْا رَبَّكُمْ ثُمَّ تُوْبُوْا إِلَيْهِ يُرْسِلِ السَّمَاءَ عَلَيْكُمْ مِدْرَارًا وَيَزِدْكُمْ قُوَّةً إِلَى قُوَّتِكُمْ وَلاَ تَتَوَلَّوْا مُجْرمِِيْنَ ﴾ ، وَ﴿ اسْتَغْفِرُوْا رَبَّكُمْ ثُمَّ تُوْبُوْا إِلَيْهِ إِنَّ رَبىِّ رَحِيْمٌ وَدُوْدُ ﴾. فَقُلْتُ ﴿ اسْتَغْفِرُوا رَبَّكُمْ إِنَّهُ كَانَ غَفَّارًا يُرْسِلُ السَّمَاءَ عَلَيْكُمْ مِدْرَارًا وَيُمْدِدْكُمْ بِأَمْوَالٍ وَبَنِيْنَ وَيَجْعَلْ لَكُمْ جَنَّاتٍ وَيَجْعَلْ لَكُمْ أَنْهَارًا ﴾ . وَقُوْلُوْا كَمَا قَالَ الأَبَوَانِ عَلَيْهِمَا السَّلاَمُ : ﴿ رَبَّنَا ظَلَمْنَا أَنْفُسَنَا وَإِنْ لَمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُوْنَنَّ مِنَ الْخَاسِرِيْنَ﴾ . وَقُوْلُوْا كَمَا قَالَ الْخَلِيْلُ عَلَيْهِ السَّلاَمُ : ﴿ وَالَّذِى أَطْمَعُ أَنْ يَغْفِرَ لىِ خَطِيْئَتىِ يَوْمَ الدِّيْنِ ﴾ . وَقُوْلُوْا كَمَا قَالَ ذُوْالنُّوْنِ عَلَيْهِ السَّلاَمُ : ﴿ لاَ إِلَهَ إِلاَّ أَنْتَ سُبْحَانَكَ إِنىِّ كُنْتُ مِنَ الظَّالِمِيْنَ ﴾ . وَقُوْلُوْا كَمَا قَالَ عَلَيْهِ السَّلاَمُ : ﴿ رَبىِّ إِنىِّ ظَلَمْتُ نَفْسِى فَاغْفِرْ ِلى فَغَفَرَ لَهُ إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ ﴾ . ثُمَّ يَرْفَعُ يَدَيْهِ فَيَقُوْلُ : اللَّهُمَّ أَنْتَ اللهُ لاَ إِلَهَ إِلاَّ أَنْتَ، أَنْتَ الْغَنِىُّ وَنَحْنُ الْفُقَرَاءُ أَنْزَلَ عَلَيْنَا الْغَيْثَ وَلاَ تَجْعَلْنَا مِنَ الْقَانِطِيْنَ. اللهُ مَا اسْقِنَا وَأَغِثَْنَا. اللَّهُمَّ اسْقِنَا غِثَْنَا غَيْثًا مُغِيْثًا وَحَيًا رَبِيْعًا وَجَدًا طَبَقًا غَدَقًا مُغْدِقًا مُوْنِقًا هَنِيْئًا مَرِيْئًا مَرِيْعًا غَبِقًا خَصْبًا رَاتِعًا مُمْرِعَ النَّبَاتِ سَائِلاً مُسِيْلاً مُجَلِّلاً سَحًّا عَامًا دَائِمًا دَرِرًا نَافِعًا غَيْرَ ضَارٍ عَاجِلاً غَيْرَ رَائِثٍ ، تُحْيِى بِهِ الْبِلاَدَ وَتُغِيْثُ بِهِ الْعِبَادَ. وَتَجْعَلُهُ بَلاَغًا لِلْحَاضِرِ وَالْبَادِ. اللَّهُمَّ أَنْزِلَ فِى فِى أَرْضِنَا زِيْنَتَهَا، وَأَنْزِلَ فِى أَرْضِنَا سَكَنَهَا. اللَّهُمَّ أَنْزِلْ عَلَيْنَا مِنَ السَّمَاءِ مَاءً طَهُوْرًا فَأَحِْي بِهِ بَلَدًا مَيِّتًا وَاسْقِهِ مِمَّا خَلَقْتَ أَنْعَامًا وَأَنَاسِىَّ كَثِيْرًا. اللَّهُمَّ اسْقِنَا الْغَيْثَ وَلاَ تَجْعَلْنَا مِنَ الْقَانِطِيْنَ، اللَّهُمَّ سُقْيَا رَحْمَةٍ لاَ سُقْيَا عَذَابٍ وَلاَ هَدْمٍ وَلاَ بَلاَءٍ وَلاَ غَرَقٍ، اللَّهُمَّ اسْقِ عِبَادَكَ وَبِلاَدَكَ وَبَهَائِمَكَ، وَانْشُرْ رَحْمَتَكَ وَأَحْيِ بَلَدَكَ الْمَيْتَ، اللَّهُمَّ إِنَّ بِالْعِبَادِ وَالْبِلاَدِ مِنَ الَّلأُوَاءِ وَالشِّدَّةِ وَالْجَهْدِ وَالضِّيْقِ وَالضَّنْكِ مَالاَ نَشْكُوْهُ إِلاَّ إِلَيْكَ. اللَّهُمَّ أَنْبِتْ لَنَا الزَرْعَ وَأَدِرَّ لَنَا الضَّرْعَ وَأَنْزِلَ عَلَيْنَا مِنْ بَرَكَاتِ السَّمَاءِ وَأََنْزِلْ عَلَيْنَا مِنْ بَرَكاَتِكَ، وَاجْعَلْ مَا أَنْزَلْتَهُ عَلَيْنَا قُوَّةً لَنَا عَلَى طَاعَتِكَ وَبَلاَغًا إِلىَ حِيْنٍ. اللَّهُمَّ ارْفَعْ عَنَّا الْجُوْعَ وَالْجَهْدَى وَالْعُرْيَ، وَاكْشِفْ عَنَّا مِنَ الْبَلاَءِ مَا لاَ يَكْشِفُهُ غَيْرُكَ. اللَّهُمَّ إِنَّا نَسْتَغْفِرُكَ إِنَّكَ كُنْتَ غَفَّارًا فَأَرْسِلِ السَّمَاءَ عَلَيْنَا مِدْرَارًا. اللَّهُمَّ إِنَّا خَلْقٌ مِنْ خَلْقِكَ فَلاَ تَمْنَعْ عَنَّا بِذُنُوْبِنَا فَضْلَكَ. ﴿ رَبَّنَا ظَلَمْنَا أَنْفُسَنَا وَإِنْ َلْم تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُوْنَنَّ مِنَ الْخَاسِرِيْنَ ﴾ .﴿ لَئِنْ لَمْ يَرْحَمْنَا رَبُّنَا وَيَغْفِرْ لَنَا لَنَكُوْنَنَّ مِنَ الْخَاسِرِيْنَ ﴾ . ﴿عَلَى اللهِ تَوَكَّلْنَا رَبَّنَا لاَ تَجْعَلْنَا فِتْنَةً لِلْقَوْمِ الظَّالِمِيْنَ ﴾ . رَبَّنَا لاَ تُؤَاخِذْنَا ﴿ بِمَا فَعَلَ السُّفَهَاءُ مِنَّا إِنْ هِىَ إِلاَّ فِتْنَتُكَ تُضِلُّ بِهَا مَنْ تَشَاءُ وَتَهْدِى مَنْ تَشَاءُ أَنْتَ وَلِيُّنَا فَاغْفِرْ لَنَا وَارْحَمْنَا وَأَنْتَ خَيْرُ الْغَافِرِيْنَ ﴾ . ﴿ رَبَّنَا لاَ تُؤَاخِذْنَا إِنْ نَسِيْنَا أَوْأَخْطَأْنَا. رَبَّنَا وَلاَ تَحْمِلْ عَلَيْنَا إِصْرًا كَمَا حَمَلْتَهُ عَلَى الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِنَا رَبَّنَا وَلاَ تُحَمِّلْنَا مَا لاَ طَاقَةَ لَنَا بِهِ وَاعْفُ عَنَّا وَاغْفِرْ لَنَا وَارْحَمْنَا أَنْتَ مَوْلاَنَا فَانْصُرْناَ عَلَى الْقَوْمِ الْكَافِريْنَ ﴾ . اللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى عَبْدِكَ وَرَسُوِلَكَ مُحَمَّدٍ وَعَلَى جَمِيْعِ النَّبِيِّيْنَ وَالْمُرْسَلِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ مِنْ أَهْلِ السَّمَوَاتِ وَالأَرَضِيْنَ. ثُمَّ يَحُوْلُ رِدَاءَهُ ثُمَّ يَسْتَقْبِلُ الْقِبْلَةَ فَيَدْعُوْا سِرًّا فَيَقُوْلُ : اللَّهُمَّ إِنَّكَ أَمَرْتَنَا بِالدُّعَاءِ وَوَعَدْتَنَا الإِجَابَةَ، وَقَدْ دَعَوْناَكَ كَمَا أَمَرْتَنَا، فَاسْتَجِبْ لَنَا كَمَا وَعَدْتَنَا، يَا سَمِيْعَ الدُّعَاءِ وَيَاوَاسِعَ الْفَضْلِ وَالْعَطَاءِ.


4. Sholat ِTarawih

Sholat Tarawih adalah sholat sunat yang dikerjakan pada malam hari bulan Romadan. Sesuai dengan namanya yang berma’na istirahat, dalam tarawih dianjurkan istirahat setiap selesai sholat dua kali. Hukumnya sunat muakkadah dan dianjurkan dengan berjamaah.
Sholat tarawih mulai dianjurkan berjamaah pada masa Kholifah Umar bin Khottob RA, dimana pada saat itu beliau mengumpulkan masyarakat dan memerintahkan kaum lelaki untuk berjamaah sholat tarawih pada Ubay bin Ka’b RA sedangkan kaum wanita berjamaah pada Sulaiman bin Abi Hatsmah RA.
Adapun jumlah rokaatnya, minimal dua rokaat, sedangkan batas maksimal dan yang afdhol adalah dua puluh rokaat dengan satu salam tiap dua rokaat. Konon menurut ulama’, hikmah dibalik anjuran pelaksanaan dua puluh rokaat adalah karena sholat rowatib selain tarawih berjumlah sepuluh rokaat, karena bulan Romadlon merupakan bulan yang penuh rahmah dan maghfiroh dan moment yang paling tepat untuk rajin beribadah, maka sholat tarawih yang merupakan rowatib khusus pada bulan Romadlon dilipat gandakan jumlah rokaatnya agar umat islam dapat memperoleh pahala yang berlipat ganda pula.
Waktu pelaksanaan sholat tarawih adalah setelah sholat isya’ sampai fajar shodiq pada bulan suci Romadlon. Tata caranya, sebagaimana sholat dua rokaat biasa, namun setelah melakukan sholat dua kali, dianjurkan istirahat terlebih dahulu dan mengisinya dengan dzikiran maupun do’a. Adapun niatnya sebagai berikut :

أُصَلِّي سُنَّةَ التَّرَاوِيْحِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ ِللهِ تَعَالىَ

Tidak ada komentar:

Posting Komentar